ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membandingkan
injil sebagai sumber hukum Utama dalam umat kristiani
dengan Al hadis sebagai sumber hukum ke dua dalam Islam
Kenapa dengan Hadis?,
karna kalo dengan Al Quran, gak usah di bandingin, pasti sangat jauh
Ok langsung aja
PERTAMA Bible/Injil
Injil, yang konon katanya KITAB SUCI dari tuhan.Saya ambil contoh
Injil Lukas,
Detail altar St. Lukas, karya Andrea Mantegna
coba kita cari tahu darimana Lukas memperoleh “firman tuhan”
Lukas 1- 4.
Teofilus yang budiman, Banyak orang sudah berusaha menulis dengan teratur mengenai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di tengah-tengah kita.
Mereka menulis sesuai dengan yang diceritakan kepada kita oleh orang-orang yang melihat sendiri peristiwa-peristiwa itu dari permulaan, dan kemudian menyiarkan kabarnya.
Setelah saya dengan teliti menyelidiki semuanya itu dari permulaannya, saya menganggap baik untuk menulis sebuah laporan yang teratur untuk Tuan.
Saya melakukan itu, supaya Tuan tahu bahwa apa yang telah diajarkan kepada Tuan memang benar Lukas 1- 4.
Coba kita perhatikan,
rupanya Lukas hanya mengumpulkan cerita cerita yang konon katanya menjadi saksi pada zaman yesus. (Maaf) menurut saya Bibel itu lebih tepat di sebut KUMPULAN DONGEN bukan KITAB SUCI,kenapa? Karna isinya memang cuma kumpulan cerita cerita yang belum di ketahui kebenaran dan asal muasalnya
Lukas memang berkata sudah menyelidiki atau menyaring semua cerita, akan tetapi kita diketahu bagaimana cara dia menyaring dan menelitinya, bahkan lebih parah lagi tidak di ketahui dari mana asal muasal cerita itu siapa sembernya dan darimana asalnya, sungguh sangat Ironis, inforasi seperti ini di jadikan sebagi “KITAB SUCI”
Kamudian mari kita perhatikan salah satu contoh hasil pencatatan LUKAS dalam injil nya
lukas 5
Ketika Herodes menjadi raja negeri Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia.
Ia termasuk golongan imam-imam Abia.
Istrinya bernama Elisabet, juga keturunan imam. (lukas 5)
Coba kita perhatikan,
ayat di atas itu di tulis berdasarkan Inspirasi dan modofikasi modifikasi si penulis belaka yang ia dasarkan berdasarkan asumsi asumsi dan penilaian pribadi saja, dari pada sumber aslinya,
berbeda jauh dengan Hadis yang di tulis persis sebagai mana Nabi bersabda,
KE DUA Hadis
Hadis adalah adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Hadis sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur’anSaya Ambil contoh
Hadis yang diriwayatkan Oleh Imam Bukhari:
Telah menceritakan kepada kami
Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata,
Telah menceritakan kepada kami
Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa’id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ibrahim At Taimi , bahwa dia pernah mendengar
Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar
Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan” HR Bukhori
Dari hadis di atas kita dapat membuat suatu bagan asal-muasal dari mana Imam Bukhari mendapatkan Hadis tersabut
dengan mengetahui dari mana Sanad
[ rantai penutur/perawi (periwayat)] hadis, maka Hadis bisa di klarifikasikan Berdasarkan tingkat keaslian hadis
PERTAMA
tertinggi penerimaan pada suatu hadis. Hadis shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1). Sanadnya bersambung;
2). Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
3). Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadis
KE DUA
tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
KE TIGA
sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
KE EMPAT
palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta
Pembagian hadis ini sangat membantu kita untuk memilih dan memilah hadis yang akan kita gunakan sebagai sumber hukum.
Injil VS hadis(lebih otentik mana?)
Injil di tulis berdasarkan:
Inspirasi dan modofikasi modifikasi si penulis belaka yang ia dasarkan berdasarkan asumsi asumsi dan penilaian pribadi saja, dari pada sumber aslinya,
Injil berbeda jauh dengan hadis
Hadis yang di tulis :
persis sebagai mana Nabi bersabda,
sehingga tidak mengherankan jika Menurut hasil penelitian 72 pakar Al kitab caliber international yang tergabung dalam
“ The Jesus Seminar” menyatakan :
“ Eighty-two percent of the word ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken Him”
(82% kalimat yang katanya di ucapkan oleh Yesus di dalam Alkitab-Alkitab injil sebenarnya ridak pernah di sabdakan oleh Yesus)*
* (Robert W. Frunk, Roy W. hoover and the Jesus seminar,
“The five gospels, The search of the authentic Word of Jesus, Macmillan Publising Company New York 1993, hal 5) Ini yang berkata bukan orang islam, tetapi orang kristen sendiri yaitu 72 pakar Al kitab Internasional
Semoga pemaparan singkat ini menjadi menjadi bahan renungan bagi saudaraku kaum nasrani sehingga menjadi sebab turunnya Hidayah Allah SWT.
Wallahua’lam
.
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar