Laman

Selasa, 21 April 2015

TIDAK ADA SATU ORANG KRISTENPUN YANG BERIMAN DI DUNIA INI!


Saya setuju jika dikatakan hanya Allah yang tau kadar keimanan seseorang, tapi di bagi kristen hati hati jika bicara kadar keimanan. Sebab jika mengacu pada Alkitab bisa di buktikan TIDAK ADA KRISTEN YANG PUNYA IMAN. di Injil Matius ada sebuah tanda orang yg punya iman walau hanya sebesar biji sawi mampu memerintah gunung untuk pindah. Matius 17:20 (TB) Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Faktanya gak ada orang kristen yg mampu melakukan itu jelas berati tidak ada kristen yang beriman. Sebab gk ada namanya umpama iman lebih kecil dari biji sawi sebab biji sawi iyalah umpama yang artinya paling kecil

Matius 13:32 (TB) Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya." Jadi jika lebih kecil dari biji sawi maka sama dengan tidak ada atau nol jadi tidak ada satu kristenpun yang beriman

.


Sabtu, 18 April 2015

Nubuat yesus bahwa kristen umat yang bodoh

 MEMBUKTIKAN APAKAH NUBUAT YESUS TERGENAPI?


KATA YESUS KEPADA UMATNYA:
Yeremia 4: 22
 "Sungguh, BODOHlah umatku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak BODOH, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu. 
Yeremia 5:21 
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! Yeremia 5:4 
Lalu aku berpikir: "Itu hanya orang-orang kecil; mereka adalah orang-orang BODOH, sebab mereka tidak mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka. 
Yeremia 10:14 
Setiap manusia ternyata BODOH, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya, 

APALAGI PAULUS SUDAH MEMBERI KETENTUAN / SYARAT MASUK KRISTEN : 
IMAN DALAM KRISTUS YESUS HARUS LEWAT KEBODOHAN : 
1 Korintus 1:21 
Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh KEBODOHAN pemberitaan Injil. 
1 Korintus 3:18
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, blarlah ia menjadi BODOH, supaya ia berhikmat. 
1 Korintus 3:19 
Karena hikmat dunia itu adalah KEBODOHAN bagi Allah. Sebab ada tertulis: "la yang menangkap orang yang berhidmat dalam kecerdikannya." 
1 Petrus 1:14 
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu KEBODOHANmu, 

DEMIKIAN KATA YESUS dan tambahan dari pendiri agama kristen PAULUS

sebelum kita memfonis bahwa umat kristen itu benar benar manusia BODOH dan TOLOL tentu kita harus membuktikan /menguji terlebih dahulu KEHEBATAN /KEPINTARAN /KEPANDAIAN dalam hal ilmu pengtahuan mereka ,
ada dua POIN pertanyaan sepele yang  bisa kita pertanyakan kepada umat kristen untuk membuktikan bahwa mereka (umat kristen ) sebenarnya tidak BODOH atau memang benar ana kata yesus bahwa umatnya benar-benar BODOH

PERTANYAAN POIN PERTAMA
Mana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen?
Semua pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen. 
Tetapi apakah ada di antara mereka bisa memberikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?

Pertanyaan seperti itu tampak sepele atau main-main, 
padahal kami benar-benar serius dan ini akan membuktikan sebagaimana nubuat yesus yan memfonis umat Kristen  telah di anggap BODOH oleh yesus sendiri. 
dan sejauh mana kepandaian umat kristen untuk bisa memberikan bukti berupa ayat-ayatnya yang tertulis dalam Alkitab tentang pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen.
Jika Yesus ternyata bukan beragama Kristen, 
lalu apa nama agama Yesus yang sebenarnya?

dan ini akan menunjukan bahwa umat kristen tidak benar benar BODOH Jika memang bisa mampu menunjukkan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang benar-benar tertulis di dalam Alkitab (Bible), pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen

sebagai contoh 
dalil kami umat nabi muhammad saw ;
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

 ﻭَﺍﻟَّﺬِﻱ ﻧَﻔْﺲُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺑِﻴَﺪِﻩِ، ﻻَ ﻳَﺴْﻤَﻊُ ﺑِﻲْ ﺃَﺣَﺪٌ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍْﻷُﻣَّـﺔِ ﻳَﻬُﻮْﺩِﻱٌّ ﻭَﻻَ ﻧَﺼْﺮَﺍﻧِﻲٌّ، ﺛُﻢَّ ﻳَﻤُﻮْﺕُ ﻭَﻟَﻢْ ﻳُﺆْﻣِﻦْ ﺑِﺎﻟَّﺬِﻱ ﺃُﺭْﺳِﻠْﺖُ ﺑِﻪِ، ﺇِﻻَّ ﻛَﺎﻥَ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ . 
“Demi (Rabb) yang diri Muhammad ada di tangan-Nya, tidaklah mendengar seseorang dari ummat Yahudi dan Nasrani tentang diutusnya aku (Muhammad), kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman dengan apa yang aku diutus dengannya (Islam), niscaya ia termasuk penghuni Neraka.

Banvak umat Kristen tidak mengetahui bahwa 
sesungguhnya Yesus bukan beragama Kristen 
dan yang menamakan agama itu 'Kristen' bukan Yesus, tapi Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia. 

Perhatikan ayat-ayat Alkitab dibawah ini :
"Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. 
Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman. 
Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. 
Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. 
Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.
Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.' (Kis 11:23-26)

Ayat diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu "Kristen' bukan Yesus. 
tetapi Barnabas dan Paulus.

Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen
sebab nama "Kristen' itu baru muncul jauh setelah Yesus meninggalkan dunia. 
Timbul pertanyaan; 
kalau begitu kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanya dinamai Kristen?

Menurut data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis oleh kalangan Kristen sendiri, diantara-nya dalam buku "Religions on File
Yesus lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M (Masehi). 

Sementara Paulus dan Barnabas memberi nama "Kristen" terhadap agama yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. 
Ini berarti sekitar 13 tahun (42-29=13) setelah Yesus menunggalkan dunis ini , 
barulah muncul agama Kristen bentukan Barnabas dan Paulus.

Didalam kitab suci agama Islam yaitu A1 Qur'an, tidak dijumpai satu pun kata "Kristen", yang ada kata "Nashara" karena Yesus berasal dari kota Nazareth. 

Dan pengikut ajaran Yesus disebut "Nashrani" bukan Kristen. 
Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, kata "Kristen' hanya disebutkan paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1 Kor 9:5, 2 Kor 12:2 dan 1 Ptr 4:16)
FAKTANYA
Kata "Agama" atau "religion" tidak pernah muncul dalam Alkitab. 
Kata "religion" (agama) adalah kata yang belakangan muncul. 
Ada perbedaan antara the word agama & religion. 
Dan, kata "agama" sebenarnya bukan berasal dari rumpun bahasa Semitik. 
Kata itu berasal atau diserap dari bahasa Sansekerta yang berarti "tidak kacau" atau "tidak hancur", mungkin maknanya adalah "hidup teratur, ritual

Kata Religion (Inggris) dari kata Latin 'religare' artinya mengikat. 
Religare terdiri dari dua kata yaitu "re" dan "ligare", "re" artinya kembali dan "ligare" artinya hubungan yang telah putus. 
Jadi, 'religare' atau 'agama' adalah satu sarana bagi manusia untuk mengikat kembali hubungan Allah dengan manusia yang telah putus akibat dosa. 
Maka jelas kata ini menunjukkan ada ikatan antara 'penyembah' dengan 'yang disembah'.

 Kata "agama Yahudi" tidak pernah muncul dalam Perjanjian Lama, dalam Perjanjian Baru Yunani pun tidak ada kata "agama" ataupun "agama Yahudi". 
Kalaupun ada kata Agama Yahudi dalam "Alkitab terjemahan bahasa Indonesia", istilah tersebut diterjemahkan dari kata: ιουδαισμος - IOUDAISMOS, berasal dari kata ιουδαιζω - IOUDAIZÔ, "hidup seperti orang Yahudi", yaitu menerima kebiasaan dan ritus-ritus Yahudi, terutama berhubungan dengan iman dan penyembahan mereka.

Yesus Kristus tidak membawa agama. 
Ajaran Yesus Kristus yang terutama adalah tentang Kerajaan Surga atau Kerajaan Allah yaitu pewujudan pemerintahan, kekuasaan, kemuliaan Allah di atas muka bumi, serta kehidupan kelak di akhirat. 
Dia lebih menekankan hal-hal batiniah ketimbang lahiriah. 

Kalangan Yahudi memberi istilah sekte orang Nasrani kepada pengikut Kristus untuk membedakan sekte-sekte atau mazhab-mazhab (Yunani: αιρεσις - HAIRESIS) yang ada di kalangan itu seperti mazhab Farisi dan mazhab Saduki.

* Kisah Para Rasul 5:17 
LAI TB
Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 
KJV
Then the high priest rose up, and all they that were with him, (which is the sect of the Sadducees,) and were filled with indignation, 
TR
αναστας δε ο αρχιερευς και παντες οι συν αυτω η ουσα αιρεσις των σαδδουκαιων επλησθησαν ζηλου Translit, anastas de ho arkhiereus kai pantes hoi sun autô hê ousa hairesis tôn saddoukaiôn eplêsthêsan zêlou 
* Kisah Para Rasul 15:5 
LAI TB
Tetapi beberapa orang dari golongan Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata: "Orang-orang bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa." 
KJV
But there rose up certain of the sect of the Pharisees which believed, saying, That it was needful to circumcise them, and to command them to keep the law of Moses. 
TR
εξανεστησαν δε τινες των απο της αιρεσεως των φαρισαιων πεπιστευκοτες λεγοντες οτι δει περιτεμνειν αυτους παραγγελλειν τε τηρειν τον νομον μωυσεως Translit, exanestêsan de tines tôn apo tês haireseôs tôn pharisaiôn pepisteukotes legontes oti dei peritemnein autous paraggellein te têrein ton nomon môuseôs 
* Kisah Para Rasul 24:5 
LAI TB
Telah nyata kepada kami, bahwa orang ini adalah penyakit sampar, seorang yang menimbulkan kekacauan di antara semua orang Yahudi di seluruh dunia yang beradab, dan bahwa ia adalah seorang tokoh dari sekte orang Nasrani. 
KJV
For we have found this man a pestilent fellow, and a mover of sedition among all the Jews throughout the world, and a ringleader of the sect of the Nazarenes: 
TR
ευροντες γαρ τον ανδρα τουτον λοιμον και κινουντα στασιν πασιν τοις ιουδαιοις τοις κατα την οικουμενην πρωτοστατην τε της των ναζωραιων αιρεσεως heurontes gar ton andra touton loimon kai kinounta stasin pasin tois ioudaiois tois kata tên oikoumenên prôtostatên te tês tôn nazôraiôn haireseôs

Ayat ayat di atas Tidak ada satu pun perkataan Yesus Kristus maupun para murid-Nya yang mengatakan bahwa mereka membawa "agama kristen". 
Paulus tidak mengembangkan "agama Kristen". 
Gereja di Antiokhia justru terbentuk gara-gara Paulus menganiaya orang Kristen sehingga mereka tersebar ke sana (Kisah Para Rasul 11:19).

Istilah Kristen (Yunani: χριστιανος - KHRISTIANOS) diberikan oleh orang Yunani dan Romawi kepada para pengikut Kristus untuk membedakannya dengan para pengikut Kaisar, pengikut Herodes (Yunani: ηρωδιανοι - HÊRÔDIANOI), dan sebagainya.

PERTANYAN SEKALIGUS PERNYATAN PADA POIN PERTAMA INI AKAN MEMBUKTIKAN  SEJAUH MANA KEPANDAIAN ATAU KEBODOHAN UMAT KRISTEN BENARKAH YANG DI KATAKAN YESUS DAN PAULUS?
TERBUKTI BAHWA YANG KAUM KRISTEN ANGGAP SEBAGAI AGAMA ADALAH TIDAK BER SUMBER DARI TOKOH YANG MEREKA ANUT BAIK YESUS ATAUPUN PAULUS
DAN MEMANG BENAR BAHWA SATU SATUNYA AGAMA YANG BENAR ADALAH ISLAM
TERJAWAB SUDAH  
apa KATA YESUS KEPADA UMATNYA:  
Yeremia 4: 22   
"Sungguh, BODOHlah umatku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak BODOH, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu

PERTANYAAN POIN KEDUA
Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?
Tidak semua umat Kristini mengetahu: 
bahwa cerita atau kisah tentang diri Yesus di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang itu, tidak tanggung-tanggung, yaitu lebih separoh dari umur Yesus sendiri. 

Hampir dapat dipastikan, sebagian besar umat Kristiani yakin dan percaya bahwa Yesus mati pada usia sekitar 33 (tiga pulul tiga) tahun. 

Sementara didalam Alkitat (Bible), yang tertulis hanya kisah Yesus sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 (dua belas) tahun, lalu menghilang ketika berumur 13 (tiga belasj tahun sampa: dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 (tiga puluh) tahun, dan mati pada usia 33 (tiga puluh tiga) tahun.

Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 (tujuh belas) tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.

Jika Yesus mati pada usia 33 tahun, sementara kisahnya ada yang hilang selama 17 tahun, berarti yang masuk kedalam Alkitab hanyalah kisah Yesus selama 16 tahun saja. 

Yesus dipercayai oleh umat Kristiani sebagai "Firman Yang Hidup". 
Kalau begitu berarti ada sebagian besar atau lebih separuh dari umurnya ada "Firman Yang Hilang"
Bayangkan saja, 17 tahun adalah lebih separuh umurnya Yesus, hilang atau tidak tercatat dalam kitab Injil. 
Padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu banyak sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna dan lebih besar yang mungkin saja beliau lakukan, tetapi tidak tercatat didalam Alkitab. 

Jadi sangatlah beralasan sekali bahwa Injil itu dikatakan tidak komplit atau tidak sempurna, karena banyak bagian-bagian atau sisi-sisi lain yang pernah Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak dicatat oleh para penulis Injl, entah karena kehilangan jejak atau kisahnya benar-benar hilang. 
Seandainya jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu selalu mengikuti kemana saja Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau lakukan atau sabdakan selama 17 tahun , 
mereka tulis dalam Injilnya bukan??

Timbul pertanyaan
Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun? 
1). Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?) 
2). Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya) 
3). Menulis Injil yang difirmankan kepadanya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?) 
4). Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin) 
5). Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan koq nganggur, pasif?) 
6). Menikah / berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang) 
7). Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?) 
8). Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?) 
9). Pergi mengembara (kemana saja perginya, dan apa yang dilakukannya?)
10). Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ' buktinya?) 

Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:
 Lukas 2:42
"Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu." 

Lukas 3:23
"Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur' kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli...." 


Lukas 2:42 diatas itu menceritakan kisah Yesus ketika dia memulai berdakwah dan mengikuti kajian yang disampaikan para alim ulama di dalam Bait Allah (Luk 2:46-49). Kemudian kisah beliau hilang samasekali ketika dia berumur 13 s/d 29 tahun, dan baru muncul kembali ketika beliau berumur 30 tahun, seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 3:23 diatas tadi.

Lukas 3:23 memberikan bukti kemunculan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau
Oleh sebab itu, seandainya ada umat Kristen ada yang bisa memberikan bukti-bukti tertulis dalam Alkitab (Bible) tentang kisah Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d 29 tahun, yaitu ketika beliau memasuki usia remaja sampai dewasa
artinya umat kristen tidak seperti yang di nubuatkan yesus bahwa umatnya BODOH

FAKTANYA
Kalau kehidupan Yesus dituntut tercatat seluruhnya, 
silahkan bandingkan dengan "nabi-nabi yang lain", 
Abraham, Musa, Daud 
apakah juga ditutut kisah hidupnya secara lengkap dicatat dalam Alkitab?.
JAWABNYA TIDAK  
ya..tentu tudak ,karena umat umat nabi yang lain yakni Abraham, Musa, Daud TIDAK DI NUBUAT KAN SEBAGAI UMAT BODOH 
tidak seperti umat yasus yang di nubuatkan sebagai umat BODOH

Diantara tokoh-tokoh Alkitab yang lain Alkitab cukup banyak menulis kisah hidup Yesus yang penting yang berkaitan dengan masa pelayananNya yang dimulai pada umur 30 tahun. 

Tentu saja ada banyak hal yang dilakukan Yesus, dan tidak semuanya tercatat, sebagaimana keterangan dalam :
* Yohanes 21:25 
LAI TB
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
KJV
And there are also many other things which Jesus did, the which, if they should be written every one, I suppose that even the world itself could not contain the books that should be written. Amen.
TR
εστιν δε και αλλα πολλα οσα εποιησεν ο ιησους ατινα εαν γραφηται καθ εν ουδε αυτον οιμαι τον κοσμον χωρησαι τα γραφομενα βιβλια αμην

Translit interlinear, estin {adalah} de {adapun} kai {juga} alla {hal-hal lain} polla {banyak} hosa {yang} epoiêsen {melakukan} ho iêsous {Yesus} hatina {yang} ean {jikalau} graphêtai {mereka ditulis} kath hen {satu per satu} oude {bahkan tidak} auton {ini} oimai {aku mengira} ton kosmon {dunia} khôrêsai {dapat mencatat} ta graphomena {ditulis} biblia {gulungan2 kitab} amên {Amin}
Memang ada "waktu kosong" (the silent period) selama "±18 tahun", 
antara usia 12 sampai 30 tahun. 
pertanyaanya:
Mengapa ada waktu yang di kosongkan ?
jawabnya: 
Alkitab hanya menulis kronologi kisah hidup Yesus sbb.
- Yesus Kristus dilahirkan 
(Matius 1:18-25;   Lukas 2:1-7), 
- Yesus Kristus disunat pada usia 8 hari dan diserahkan di Bait Allah 
(Lukas 2:21-40)
- Pemunculan-Nya kembali di tempat Bait Allah yang sama pada umur 12 tahun 
(Lukas 2:41-52),
- Penampilan diri-Nya di depan umum setelah dibaptiskan oleh Yohanes, 
 "ketika Yesus Kristus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur kira-kira 30 tahun" 
(Lukas 2:23).

JIKA DALAM bible KETIKA YESUS BER USIA ANTARA 12-29 TAHUN SECARA KESELURUHAN DI TULISKAN ,
MAKA APAKAH MUNGKIN UMAT KRISTEN AKAN MENGAKUI YESUS SEBAGAI TUHAN ? 
dan TERGENAPI nubuat yesus bahwa umatnya BODOH  
terbukti mereka tidak ber inisiatif meneliti kembali apa yang ada dalam bible apakah sudah sempurna atau masih kurang lengkap!!
padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu sebagai manusia banyak sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna danmanusiawi yang mungkin saja beliau lakukan
dan apabila sampai ditulis oleh para penulis injil bisa jadi tidak akan ada orang kristen meng imani doktrin TRINITAS 

Jika kami sebagai umat beragama Islam sangat mengkritisi kandungan Alkitab (Bible), hal itu wajar-wajar saja, sebab Al Qur'an banyak memberikan informasi tentang keberadaan Yesus (nabi Isa),
Taurat, Zabur dan Injil, yang semua itu merupakan bagian dari keimanan kami, bahkan termasuk salah satu rukun iman bagi setiap muslim di seluruh dunia ini.

Pengilhaman penulisan Alkitab adalah sebagai berikut : 
1). Alkitab bukanlah kumpulan ayat-demi-ayat, yang setiap "katanya" didiktekan secara langsung dan mutlak oleh Tuhan tanpa sentuhan manusia. 
Tuhan-Alkitab tidak mendiktekan FirmanNya dengan cara demikian. 
FirmanNya yang "dimasukkan" ke dunia dan tinggal di dunia untuk berkomunikasi dengan manusia melalui panca-indera dan nalarnya, 
 ternyata justru memilih unsur-unsusr dunia yang terbatas, seperti: 
tempat, waktu, budaya dan bahasa-dunia. 

Bukankah ini dapat diumpamakan dengan orang-tua yang harus membatasi dirinya dan menurunkan tingkat bahasanya ketika ia berbicara dengan seorang anak kecil? 
Karena Tuhan memilih dan memakai hal-hal yang terbatas.!!!
maka Ia pun menggambarkan hakekat keilahianNya dalam batas-batas yang dipilihNya itu.
melalui bahasa dan budaya manusia namun dalam hikmat Roh Allah, firmanNya disampaikan kepada manusia (1 Korintus 2:13)

2). Kalimat-kalimat di dalam Alkitab itu tidak seluruhnya berupa perkataan yang disabdakan secara langsung oleh Tuhan, melainkan ada pula berupa kisah-kisah yang ditulis dengan menggunakan tangan penulis, namun semua didasari pada ilham Roh Kudus kepada para penulisnya
Berita kebenaran Alkitab ditulis manusia yang tetap diberi kebebasan untuk menggunakan bakat dan gaya penulisan, huruf dan bahasa mereka masing-masing. 

Dengan demikian, hasil tulisan setiap penulis terkait dengan budaya dan kepribadian sera pengalamannya.

Namun semuanya telah dituntun oleh Roh Kudus untuk menghasilkan Firman-Nya yang dituangkan secara benar, perlu dan cukup, didalam batas-batas pengertian yang mampu diungkapkan melalui rangkaian abjad dunia yang terbatas. Oleh dorongan Roh Kudus orang-orang yang diilhami itu berbicara atas nama Tuhan (2 Petrus 1:21)

3). Alkitab bahkan tidak memuat seluruh perkataaan mujizat dan perbuatan Allah atau nabiNya selama karya utusanNya dibumi 
Mengapa orang tidak mempersoalkan jumlah ayat-ayatNya yang terbatas dalam kitabNya?,
padahal Firman Allah tidak terbatas dalam segala aspek (segi) dan dimensinya.!!!
Mengapa orang menganggap seluruh ayat-ayat tersaji itu sudah lengkap? 
Bukankah itu aneh.
Mengenai 'keanehan' yang sering tidak kita sadari, Alkitab menerangkan bahwa kelengkapannya tidak ditentukan oleh mutlaknya jumlah ayat dan pasal hukum untuk menjawab setiap masalah dunia kini dan nanti, melainkan lengkap dalam arti cukup untuk menyampaikan maksud dan kehendak Tuhan untuk menyelamatkan manusia,  
dan bahwa Yesus Kristus itulah Juru selamatnya. 
Hal ini tertulis antara lain 
Yohanes 20:30,31 sebagai berikut :
20:30 Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini,

20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.

Kitab-kitab Injil juga tidak perlu memuat semua ucapan dan perbuatan Yesus selama Ia tinggal di dunia. Lihat, misalnya Matius 4:23, Yohanes 2:23, Yohanes 16:12 atau Lukas 5:4, yang tidak menuliskan ucapan-ucapan dan perbuatan Yesus pada kitab-kitab Injil tersebut. 
Namun hal ini tidak mengurangi kebenaran dan kesempurnaan injil, yang telah ditulis supaya kita percaya. 
* Yohanes 21:25
Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. 

4). Dalam banyak hal, Tuhan menyampaikan pesanNya melalui perumpamaan-perumpamaan sederhana. Padahal mustahil perumpamaan-perumpamaan itu dapat menggambarkan secara mutlak kebenaran yang diumpamakan

Ketidak sempurnaan ini hanya dapat diartikan bahwa penggambaran dan pengungkapan Firman Tuhan dengan menggunakan perumpamaanpun tidaklah sempurna secara mutlak, kecuali lebih memberikan pemahaman dan pesan-pesan pokok Firman Tuhan 5. Teks, Alkitab saja belum memberikan seluruh makna kebenaran Alkitab bukan sekadar teks, melainkan Firman Tuhan yang hidup. Ia bukan hanya pesan yang tersurat melainkan juga tersirat. 
Bahkan merupakan pesan ilahi yang baru dapat dimengerti secara penuh bilamana hati pembacanya diberi pengertian khusus oleh Roh Allah (divine illumination) Orang-orang Yahudi, walaupun mengenal Abraham, Musa dan taurat telah ditegur oleh Yesus karena tidak mengenal "bahasanya Taurat", yaitu FirmanNya.

Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku" (Yohanes 8:43)


kami akan mengingatkan kembali tentang
 NUBUAT YESUS KEPADA UMATNYA:
Yeremia 4: 22   
"Sungguh, BODOHlah umatku itu, mereka tidak mengenal Aku! Mereka adalah anak-anak BODOH, dan tidak mempunyai pengertian! Mereka pintar untuk berbuat jahat, tetapi untuk berbuat baik mereka tidak tahu.   
Yeremia 5:21   
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! 
Yeremia 5:4   
Lalu aku berpikir: "Itu hanya orang-orang kecil; mereka adalah orang-orang BODOH, sebab mereka tidak mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka.  
Yeremia 10:14   
Setiap manusia ternyata BODOH, tidak berpengetahuan, dan setiap pandai emas menjadi malu karena patung buatannya. Sebab patung tuangannya itu adalah tipu, tidak ada nyawa di dalamnya,    

APALAGI PAULUS SUDAH MEMBERI KETENTUAN / SYARAT MASUK KRISTEN :   IMAN DALAM KRISTUS YESUS HARUS LEWAT KEBODOHAN :   
1 Korintus 1:21   
Oleh karena dunia, dalam hikmat Allah, tidak mengenal Allah oleh hikmatnya, maka Allah berkenan menyelamatkan mereka yang percaya oleh KEBODOHAN pemberitaan Injil.   
1 Korintus 3:18  
Janganlah ada orang yang menipu dirinya sendiri. Jika ada di antara kamu yang menyangka dirinya berhikmat menurut dunia ini, blarlah ia menjadi BODOH, supaya ia berhikmat.   
1 Korintus 3:19   
Karena hikmat dunia itu adalah KEBODOHAN bagi Allah. Sebab ada tertulis: "la yang menangkap orang yang berhidmat dalam kecerdikannya."   
1 Petrus 1:14   
Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu KEBODOHANmu,   

di karenakan  untuk menggenapi NUBUAT YESUS DAN  kata PAULUS sebagaimana judul artikel ini 
maka sudah bisa di pastikan umat krusten tidak akan  mengkritisi kandungan kitab sucinya  

demikian artikel ini semoga bermanfaat 

YESUS BERKATA "Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL

Pernahkah Yesus Mengatakan:
"Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"
Pertanyaan ini sangat menantang bagi semua pihak, terutama bagi umat Kristiani karena hampir semua umat Kristen rasanya tidak ada yang tidak menyembah kepada Yesus sebagai Tuhat dan juruselamat mereka .
Mulai dari anak kecil, dewasa dan orang tua, mereka semu diajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan atau Allah itu sendiri yang harus disembal

Padahal setelah kami pelajari, kaji da dalami, ternyata tidak ada satu dalilpun di dalam Alkitab (Bible) itu sendiri dimana Yesus pernah bersabda bahwa "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah aku saja." Tidak ada!!
yang ada justru Yesus bersabda, "Sembahlah Allah Tuhanmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.

 Ucapan atau sabda Yesus tersebut men berikan suatu pengertian kepada kita bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau Allah yang harus disembah, karena dia hanyalah seorang Nabi atau Rasul.

 Untuk lebih jelasnya marilah kita simak kisah didalam Alkitab yaitu pada Injil Matius 4:8-10, yaitu ketika Yesus dicoba oleh Iblis sebagai berikut :

 "Dan Iblis membawanya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya, dan berkata kepadaNya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku. " Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:8-10)

 Ayat-ayat tersebut adalah seputar kisah tentang percobaan di padang gurun ketika Yesus akan dicobai Iblis. Sebelumnya Iblis mencoba Yesus dengan menyuruh membuat batu-batu jadi roti, namun tidak berhasil, kemudian percobaan kedua Iblis menyuruh Yesus jatuhkan dirinya dari atas bubungan Bait Allah, namun tidak berhasil. Terakhir Iblis membawa Yesus kepuncak gunung yang tinggi dan menawarkan untuk diberikan kepada Yesus semua kerajaan dunia ini dan kemegahannya, asalkan Yesus mau sujud menyembah kepadanya.

 Pada percobaan yang ketiga inilah Yesus menghardik Iblis tersebut seraya berkata, "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!'' Dari ucapan Yesus tersebut dapat kita pahami:

 1. Iblis tahu bahwa Yesus mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah hanya kepada Allah saja (laa ilaaha ilallaahu).

 2. Terhadap Iblis saja Yesus perintahkan bahwa menyembah dan berbakti itu hanyalah kepada Allah saja, bukan lainnya, bukan juga pada dirinya.

 3. Iblis tahu bahwa Yesus itu bukan Tuhan, sebab jika Yesus itu Tuhan, tentu kata-kata Yesus sebagai berikut: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah aku Tuhan, Allahmu, dan hanya kepadaku sajalah engkau berbakti!"

 Yesus sendiri yang memberikan kesaksian bahwa menyembah dan berbakti itu, hanyalah kepada Allah, bukan kepada dirinya, mengapa justru Yesus itu yang dijadikan sesembahan oleh saudara-saudara kita umat Kristiani?

 Dalam kitab suci Al Qur'an Nabi Isa as (Yesus) juga mengajarkan Tauhid, yaitu menyembah itu hanya kepada Allah saja, bukan kepada yang lainnya, bukan juga kepada dirinya. Perhatikan ucapan Nabi Isa as (Yesus) dalam Al Qur'an:

 Innallaaha huwa rabbii wa rabbukumfa'buduuhu haadzaa shiraathum mustaqiim

 "Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, inilah jalan yang lurus. "

 Bahkan dalam kitab Taurat Musa Ulangan 6:4, dikatakan bahwa Tuhan itu Esa: "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! "

 Berdasarkan Taurat, Injil dan Al Qur'an, Tuhan yang disembah itu adalah Tuhan yang Esa, bukan Yesus yang disembah. Bahkan Yesus sendiri menyuruh menyembah hanya kepada Allah yang dia sembah

 bila menemukan ayat dalam Alkitab (Bible), dimana Yesus mengatakan kepada para pengikutnya, "Akulah Allah, Tuhanmu, maka sembahlah aku saja". Kami yakin siapapun tidak akan menemukannya.

 Seandainya tidak menemukannya berarti Yesus tidak pernah mengajarkan kepada umatnya bahwa dia adalah Tuhan atau Allah itu sendiri, yang harus disembah.

 Menyamakan Yesus dengan Tuhan atau Allah, adalah suatu perbuatan dosa, sebab baik Yesus maupun Allah, tidak mengajarkan seperti itu. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, Allah melarang siapa saja yang, menyamakan Dia dengan yang lainnya Perhatikan ayat Alkitab sebagai berikut:

 "Kepada siapakah kamu hendak menyamakan Aku, hendak membandingkan dan mengumpamakan Aku, sehingga kami sama? (Yesaya 46: 5) 

TANGGAPAN DARI UMAT KRISTEN SEBAGAI MANA YESUS MENGATAKAN  UMATNYA "Sungguh, BODOH lah umatku itu 
kita akan membuktikan bagaimana kebodohan mereka
jawaban yang samasekali tidak nyambung alias ngawur :

BERIKUT KUTIPANNYA:
Terus terang, tuntutan para skeptis ini sungguh merupakan lelucon tersendiri.
Tahukah para skeptis bahwa orang Yahudi dikala itu selalu tahu bahwa yang dinamai Tuhan itu hanya jikalau Ia disembah.
Dan apa atau siapa yang disembah sujud, itulah (dianggap) Tuhan!
itu jawaban atas pertanyaan 
Pernahkah Yesus Mengatakan: "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"
tidak nyambung dan terkesan bingung untuk menjawabnya bukan?

dan jawaban selanjutnya lebih aneh.lagi.
mari kita simak:
Itu adalah definisi sejak manusia berhubungan dengan Tuhan. Itu bukan berita khusus bagi kaum Yahudi.
Tuhan disembah bukan karena Dia yang pertama-tama menuntut, melainkan akibat dari kedasyatan kuasa dan kemuliaanNya, yang menggetarkan hati manusia,
maka Ia dipercayai, diakui, diandalkan, ditakuti dan dihormati dalam hidup dan sesembahan kita.
begitulah ketidak mampuan mereka untuk menunjukan satu ayat saja bahwa yesus mengatakan
 "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"
Jika memang tidak ada mengapa umat kristen menyembah dan menuhankan yesus?
pantas saja yesus berkata :
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! Yeremia 5:21

berikut jawaban umat kristen selanjutnya :
Allah Abraham, Ishak, dan Yakub Tuhan tetaplah Tuhan, sekalipun tidak ada orang yang menyembahNya.
Maka yang terutama dituntut Allah adalah Janganlah menyembah Allah selain יהוה - YHVH - YEHOVAH, yaitu TUHAN yang selalu diistilahkan oleh Allah sendiri secara baku sebagai Allah Abraham, Isak, dan Yakub.
apakah jawaban di atas telah menunjukan dari apa yang di pertanyakan ? saya.kira TIDAK..!!

 WALAUPUN TERLIHAT SANGAT BODOH SEPERTI KATA YESUS 
mereka tetap akan menunjukan ayatnya:
mari kita lihat yang akan di tampilkan umat kristen untuk menjawab pertanyaan:
Pernahkah Yesus Mengatakan:   "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"

berikut ini ayat yang mereka tunjukan:
* Keluaran 3:15 LAI TB, Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: 'Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.'

KJV, And God said moreover unto Moses, Thus shalt thou say unto the children of Israel, the LORD God of your fathers, the God of Abraham, the God of Isaac, and the God of Jacob, hath sent me unto you: this is my name for ever, and this is my memorial unto all generations.

Hebrew וַיֹּאמֶר עֹוד אֱלֹהִים אֶל־מֹשֶׁה כֹּה־תֹאמַר אֶל־בְּנֵי יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵי אֲבֹתֵיכֶם אֱלֹהֵי אַבְרָהָם אֱלֹהֵי יִצְחָק וֵאלֹהֵי יַעֲקֹב שְׁלָחַנִי אֲלֵיכֶם זֶה־שְּׁמִי לְעֹלָם וְזֶה זִכְרִי לְדֹר דֹּר׃

Translit Interlinear, VAYO'MER {dan Dia berfirman} OD {lagi} 'ELOHIM {Allah} 'EL-MOSHEH {kepada Musa} KOH-TO'MAR {demikian engkau akan berkata} 'EL-BENEI {kepada anak-anak} YISRA'EL {Israel} YEHOVAH {baca: 'ADONAI, TUHAN} 'ELOHEI {Allah dari} 'AVOTEIKHEM {ayah/leluhur dari kalian} 'ELOHÊI {Allah dari} 'AVRAHAM {Abraham} 'ELOHEI {Allah dari} YITSKHAK {Ishak} VÊ'LOHEI {dan Allah dari} YA'AKOV {Yakub} SHELAKHANI (Dia sudah mengutus aku) 'ALEIKHEM (ke atas kalian) ZEH-SHEMÎ {inilah nama-Ku} LE'OLAM {kepada kekal} VEZEH {dan inilah} ZIKHRI {peringatan-Ku} LEDOR {kepada generasi} DOR {generasi}
Menarik sekali ayat diatas ini jika dilinearkan dengan QS 19:49.

TUHAN Allah (YHVH Elohim) adalah Tuhannya nabi-nabi yang hidup, bukannya Tuhannya orang-orang yang mati ataupun nabi palsu.
jawaban diatas ini menunjukan bahwa umat kristen memang tidak akan mampu memberikan jawaban sesusi yg di pertanyakan
karena memang tidak ada ayatnya 
tetapi umat kristen memang seperti kata yesus:
Yeremia 5:4
Lalu aku berpikir: "Itu hanya orang-orang kecil; mereka adalah orang-orang BODOH, sebab mereka tidak mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka.


maka umat kristen pun memberanikan diri untuk memunculkan ayaat yang lainya yang lebih tidak nyambung.lagi atas pertanyaan Pernahkah Yesus Mengatakan:  "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"

berikut ini dalil yang di tunjukan umat kristen  atas pertanyaan kami :
* Markus 12:27 LAI TB, Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup. Kamu benar-benar sesat!"

KJV, He is not the God of the dead, but the God of the living: ye therefore do greatly err.

TR, ουκ εστιν ο θεος νεκρων αλλα θεος ζωντων υμεις ουν πολυ πλανασθε

Interlinear, ouk estin{Ia bukan} ho theos {Allah} nekrôn {orang-orang mati} alla{tetapi} theos {Allah} zôntôn {orang-orang yang hidup} humeis {kamu} oun polu {sangat} planasthe {tersesat}

Di zaman Musa, Allah sendiri memerintahkan untuk "Jangan ada padamu allah lain dihadapanku" (Keluaran 20:3)

Yang dituntut Allah kepada orang percaya bukanlah semata-mata "sembahlah Aku", tetapi penyembahan ekslusif yang tidak bersandingan dengan menyembah allah selainNya. Dalam penyembahan, Allah tidak mau dimadu (selengkap penjelasannya bisa dibaca di viewtopic.php?p=63#63 judul Artikel Allah Pencemburu)
TERLIHATKAH jawaban di atas menunjukan jawaban yg tdk sesuai dengan yg di pertanyakan ? 
terbukti kata yesus bahwa yang kita pertanyakan pun mereka tidak mendengarnya
sangat lah wajar jika dahulu yesus  berkata:
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! Yeremia 5:21


umat kristen belum nyerah dan masih ngeyel dengan jawaban yang membuat kita tertawa karena melihat kebodohanya
berikut jawaban mereka selanjutnya:
Sekarang, bila Yesus harus memerintahkan orang-orang se-zamanNya untuk sujud-menyembah Dia, maka sesungguhnya tidak ada signifikansinya sama sekali.
Namun demikian dapat kita temukan dalam bukti-bukti Alkitabiah,
bahwa meskipun Yesus tidak minta disembah, namun Ia tidak pernah menolak/melarang orang menyembahNya.

1:17 Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir,

1:18 dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut.

* Matius 28:17 "Ketika melihat Dia mereka menyembah-Nya, tetapi beberapa orang ragu-ragu."

* Markus 5:6 "Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya,"

* Lukas 24:52 "Mereka sujud menyembah kepada-Nya, lalu mereka pulang ke Yerusalem dengan sangat bersukacita."

* Yohanes 9:38 "Katanya: 'Aku percaya, Tuhan!' Lalu ia sujud menyembah-Nya." Bahkan Yesus sejak mulanya hadir di dunia sudah menerima penyembahan, ayat dibawah ini menulis kali-pertama Ia disembah :

* Matius 2:2, 11 2:2 LAI TB, dan bertanya-tanya: 'Di manakah Dia, raja orang Yahudi yang baru dilahirkan itu? Kami telah melihat bintang-Nya di Timur dan kami datang untuk menyembah Dia. KJV, Saying, Where is he that is born King of the Jews? for we have seen his star in the east, and are come to worship him. TR, λεγοντες που εστιν ο τεχθεις βασιλευς των ιουδαιων ειδομεν γαρ αυτου τον αστερα εν τη ανατολη και ηλθομεν προσκυνησαι αυτω Translit Interlinear, legontes {berkata} pou {dimanakah} estin ho {Dia yang} tekhtheis {telah dilahirkan} basileus {(menjadi) Raja} tôn {orang-orang} ioudaiôn {Yahudi?} eidomen {kami telah melihat} gar {karena} autou {Nya} ton astera {Bintang} en {di} tê anatolê {timur} kai {dan} êlthomen {datang} proskunêsai {untuk menyembah} autô {Dia} 2:11 LAI TB, Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Mereka pun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur.

KJV, And when they were come into the house, they saw the young child with Mary his mother, and fell down, and worshipped him: and when they had opened their treasures, they presented unto him gifts; gold, and frankincense and myrrh.

TR, και ελθοντες εις την οικιαν ευρον το παιδιον μετα μαριας της μητρος αυτου και πεσοντες προσεκυνησαν αυτω και ανοιξαντες τους θησαυρους αυτων προσηνεγκαν αυτω δωρα χρυσον και λιβανον και σμυρναν

Interlinear, kai {lalu} elthontes {pergi} eis {kedalam} tên {itu} oikian {rumah} euron {mereka melihat} to {itu} paidion {bayi} meta {bersama} marias {Maria} tês mêtros {ibu} autou {Nya} kai {dan} pesontes {setelah sujud} prosekunêsan {mereka menyembah} autô {Dia} kai {lalu} anoixantes {setelah membuka} tous thêsaurous {kotak-kotak harta} autôn {mereka} prosênegkan {mereka menyembahkan} autô {kepada Dia} dôra {pemberian} khruson {emas} kai {dan} libanon {kemenyan} kai {dan} smurnan {mur}

"proskunêsai" dan "prosekunêsan" kata dasarnya adalah "proskunêo", "menyembah"

Yesus tidak perlu minta orang untuk menyembahNya, apalagi kepada orang-orang yang tidak percaya kepadaNya (seperti contohnya para Ahli Taurat/ kaum Farisi dizamanNya), karena orang-orang yang demikian tetap tak akan sujud-menyembah Yesus sebelum mereka percaya.

Sementara orang-orang yang percaya, memang sudah menyembah Yesus sebagai konsekwensi kepercayaan mereka kepada ketuhananNya. Sehingga bukanlah hal yang perlu bagi Yesus meminta orang yahudi untuk sujud-menyembah Dia. Itu tidak berguna sama-sekali. Malahan jadi aneh, seperti orang gila-hormat dan bodoh. Kebodohan mana akan mengundang resiko politik dan social dikala itu (dari musush-musuh Yesus) yang akan langsung mengancam kelangsungan misi penginjilanNya.
Proskuneo (sembah-sujud), kepada Bapa atau Anak?
Disini, logika dan tuntutan "sembahlah Aku" dari orang-orang yang skeptis seharusnya dijungkir-balikkan 180 derajat.

Lihat, Yesus tidak pernah meliciki musuh-musuhNya, apalagi murid-muridNya. Dia tidak berlagak mengutarakan suatu rahasia Allah, atau sebaliknya menyembunyikan secara tidak benar. Ia mengajar kita

AKHIRNYA MEREKA MENUNJUKAN AYAT YG SAYA TUNGGU TUNGU
padahal dengan menunjukan ayat di atas sangat bertentangan dengan  Yohanes 17: 3 lantas ayat Yohanes 17: 3 untuk siapa? kalao umat kristen tidak mau mendengarnya!
“Inilah hidup yang kekal itu , yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17: 3 ).
Ayat ini menjelaskan bahwa Allah-lah Tuhan yang Esa!, dan Yesus hanyalah utusan Allah. kenapa umat kristen tidak mengerti ayat.itu 
wajar saja jika yesus berkata :
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! Yeremia 5:21


ternyata tidak satupun ayat dalam bible yang menyatakan   Bahwa Yesus Mengatakan:   "Akulah Allah Tuhanmu, maka sembahlah Aku saja"
maka dudah sepantasnya umat kristen tidak menyembah /menuhankan yesus

tetapi seperti kata yesus:
Yeremia 5:4 Lalu aku berpikir: "Itu hanya orang-orang kecil; mereka adalah orang-orang BODOH, sebab mereka tidak mengetahui jalan TUHAN, hukum Allah mereka.

demikian mereka dalam kebingunganya dan hanya bisa menunjukan: 
ayat yang lagi lagi tidak sesuai untuk menjawab atas pertanyaan di awal 
berikut ini ayatnya:
* Matius 5:37 Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat.

DENGAN DEMIKIAN yesus memang pantas,mengatakan
"Dengarkanlah ini, hai bangsa yang TOLOL dan yang tidak mempunyai pikiran, yang mempunyai mata, tetapi tidak melihat, yang mempunyai telinga, tetapi tidak mendengar! Yeremia 5:21
wassalam.


“Mengapa kalian melarang-larang merayakan valentine

Mengapa kalian melarang-larang 
Padahal kalian masih menggunakan produk orang kafir?”
Demikian salah satu komentar dari yang tidak setuju kalau merayakan valentine dilarang.

Valentine No, Bagaimana dengan Produk Orang Kafir?
| Kenyataan di Hari Valentine | Merayakan Berarti Meniru | Kalau Menggunakan Produk Orang Kafir | Meski Menggunakan Produk Orang Kafir, Perayaan Orang Kafir Tidak Dirayakan |
Kenyataan di Hari Valentine
Merayakan Valentine’s Day berarti meniru kebiasaan orang kafir. Karena budaya kaum muslimin tidaklah seperti itu

Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I. Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentinus.
gambar Santo Valentinus menerima a Rosario dari Perawan Maria, oleh David Teniers
orang suci ( santo ) martir Roma Kuno.
Pesta Santo Valentinus sebelumnya dirayakan oleh Gereja Katolik Roma pada 14 Februari

Kenyataan di hari Valentine:
..Valentine’s Day berasal dari upacara keagamaan Romawi Kuno yang penuh dengan  
  paganisme dan kesyirikan.
..Upacara Romawi Kuno di atas akhirnya dirubah menjadi hari perayaan gereja dengan   
  nama Saint Valentine’s Day atas inisiatif Paus Gelasius I.
..Jadi acara valentine menjadi ritual agama Nashrani yang dirubah peringatannya menjadi 
  tanggal 14 Februari, bertepatan dengan matinya St. Valentinus.
..Hari Valentine juga adalah hari penghormatan kepada tokoh nashrani yang dianggap
  sebagai pejuang dan pembela cinta.
..Pada perkembangannya di zaman modern saat ini, perayaan valentine disamarkan
  dengan dihiasi nama “hari kasih sayang”.

Merayakan Berarti Meniru
Merayakan hari Valentine tadi berarti meniru-niru mereka, yang sejatinya perayaan tersebut bukan dari Islam.
Meniru mereka dalam hal perayaan berarti meniru mereka secara lahiriyah.
Meniru secara lahiriyah ini bisa berpengaruh pada ketertarikan secara batin.
Ujung-ujungnya agama non-muslim yang diagungkan.

Ibnu Taimiyah berkata,
“Sesungguhnya tasyabbuh (meniru gaya) orang kafir secara lahiriyah mewariskan kecintaan dan kesetiaan dalam batin.
Begitu pula kecintaan dalam batin mewariskan tasyabbuh secara lahiriyah.
Hal ini sudah terbukti secara inderawi atau eksperimen.
Sampai-sampai jika ada dua orang yang dulunya berasal dari kampung yang sama, kemudian bertemu lagi di negeri asing, pasti ada kecintaan, kesetiaan dan saling berkasih sayang. Walau dulu di negerinya sendiri tidak saling kenal atau saling terpisah.” (Iqtidha’ Ash-Shiroth Al-Mustaqim , 1: 549)

Di tempat lain, Ibnu Taimiyah berkata,

 ﺃَﻥَّ ﺍﻟْﻤُﺸَﺎﺑَﻬَﺔَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄُﻣُﻮﺭِ ﺍﻟﻈَّﺎﻫِﺮَﺓِ ﺗُﻮﺭِﺙُ ﺗَﻨَﺎﺳُﺒًﺎ ﻭَﺗَﺸَﺎﺑُﻬًﺎ ﻓِﻲ ﺍﻟْﺄَﺧْﻠَﺎﻕِ ﻭَﺍﻟْﺄَﻋْﻤَﺎﻝِ ﻭَﻟِﻬَﺬَﺍ ﻧُﻬِﻴﻨَﺎ ﻋَﻦْ ﻣُﺸَﺎﺑَﻬَﺔِ ﺍﻟْﻜُﻔَّﺎﺭِ
 “Keserupaan dalam perkara lahiriyah bisa berpengaruh pada keserupaan dalam akhlak dan amalan. Oleh karena itu, kita dilarang tasyabbuh dengan orang kafir.” (Majmu’ Al-Fatawa, 22: 154).

Patokan meniru yang tercela adalah jika meniru pada sesuatu yang jadi ciri khas mereka. Valentine sudah jadi ciri khas perayaan non-muslim sejak masa silam.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata,
“Patokan disebut tasyabbuh adalah jika melakukan sesuatu yang menjadi kekhususan orang yang ditiru.
Misalnya yang disebut tasyabbuh pada kafir adalah seorang muslim melakukan sesuatu yang menjadi kekhususan orang kafir.
Adapun jika sesuatu sudah tersebar di tengah-tengah kaum muslimin dan tidak jadi kekhasan atau pembeda dengan orang kafir, maka tidak lagi disebut tasyabbuh.
Seperti itu tidaklah dihukumi tasyabbuh, namun bisa jadi dinilai haram dari sisi lain.” (Majmu’ Fatawa Syaikh Ibnu ‘Utsaimin , 3: 30)


Mengenai larangan tasyabbuh disebutkan dalam hadits
dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻘَﻮْﻡٍ ﻓَﻬُﻮَ ﻣِﻨْﻬُﻢْ “
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka .” (HR. Ahmad, 2: 50; Abu Daud, no. 4031.

Syaikhul Islam dalam Iqtidha’, 1: 269
mengatakan bahwa sanad hadits ini jayyid/bagus.
Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

Dari ‘Amr bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 ﻟَﻴْﺲَ ﻣِﻨَّﺎ ﻣَﻦْ ﺗَﺸَﺒَّﻪَ ﺑِﻐَﻴْﺮِﻧَﺎ “
Bukan termasuk golongan kami siapa saja yang menyerupai selain kami ”
(HR. Tirmidzi, no. 2695. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Menggunakan Produk Orang Kafir
Adapun menggunakan produk orang kafir masuk dalam ranah perkara duniawi.
Tidak lah mungkin orang menggunakan produk orang kafir lantas mendukung dan membenarkan agama non-muslim.
FAKTA:
Coba saja lihat para pedagang di pasar atau di toko yang menjual produk orang kafir, apa lantas membenarkan ajaran mereka?
Tentu tidak bukan?
Kecuali kalau menggunakan produk mereka malah merugikan kaum muslimin.
Sedangkan tasyabbuh(meniru mereka) secara lahiriyyah dapat mengantarkan pada kesukaan terhadap ajaran mereka dalam batin.

Bukti :bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih menggunakan produk orang kafir. [Pertama]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memakai baju buatan Yaman sebagaimana dalam hadits Anas bin Malik bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika sakit, beliau keluar memakai baju qithriyyah (yaitu baju bercorak dari Yaman yang terbuat dari katun)  (Lihat Mukhtashar Asy-Syamail , hlm. 49. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih ).
Perlu diketahui bahwa kebanyakan penduduk Yaman ketika itu adalah orang-orang kafir.

[Kedua]
Diceritakan pula bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah menggunakan khuf buatan Habasyah (Ethiopia) yang ketika itu adalah negeri kafir.
Hal ini sebagaimana diceritakan oleh Buraidah, ﺃﻥ ﺍﻟﻨﺠﺎﺷﻲ ﺃﻫﺪﻯ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ

 ﺧﻔﻴﻦ ﺃﺳﻮﺩﻳﻦ ﺳﺎﺫﺟﻴﻦ ﻓﻠﺒﺴﻬﻤﺎ ﺛﻢ ﺗﻮﺿﺄ ﻭﻣﺴﺢ ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ “
Raja Najasyi pernah memberi hadiah pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dua buah khuf yang berwarna hitam yang terlihat sederhana, kemudian beliau menggunakannya dan mengusap kedua khuf tersebut ” (Lihat Mukhtashar Asy-Syamai, hlm. 51. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini shahih).

Meski Menggunakan Produk Orang Kafir,
Perayaan Orang Kafir Tidak Dirayakan
Coba perhatikan hadits berikut,

 ﻋَﻦْ ﺃَﻧَﺲِ ﺑْﻦِ ﻣَﺎﻟِﻚٍ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﺄَﻫْﻞِ ﺍﻟْﺠَﺎﻫِﻠِﻴَّﺔِ ﻳَﻮْﻣَﺎﻥِ ﻓِﻲ ﻛُﻞِّ ﺳَﻨَﺔٍ ﻳَﻠْﻌَﺒُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﻗَﺪِﻡَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺍﻟْﻤَﺪِﻳﻨَﺔَ ﻗَﺎﻝَ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻳَﻮْﻣَﺎﻥِ ﺗَﻠْﻌَﺒُﻮﻥَ ﻓِﻴﻬِﻤَﺎ ﻭَﻗَﺪْ ﺃَﺑْﺪَﻟَﻜُﻢْ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬِﻤَﺎ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻔِﻄْﺮِ ﻭَﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺄَﺿْﺤَﻰ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu , ia berkata:
dahulu orang-orang Jahiliyyah memiliki dua hari di setiap tahun yang amalan mereka biasa bersenang-senang ketika itu (yaitu Nairuz dan Mihrajan).
Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke kota Madinah, beliau bersabda, “ Dahulu kalian memiliki dua hari di mana kalian bersenang-senang ketika itu.
Sekarang Allah telah menggantikan untuk kalian dengan dua hari besar yang lebih baik yaitu Idul Fithri dan Idul Adha. ”
(HR. Abu Daud no. 1134; An-Nasa’i no. 1556.
Sanad hadits ini shahih menurut Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan dalam Minhah Al-‘Allam , 4: 142)

Kalau kita melihat keterangan para ulama, hari Nairuz adalah perayaan awal tahun Syamsiyah.
Sedangkan Mihrajan adalah perayaan enam bulan setelahnya.
Lihat keterangan dalam Minhah Al-‘Allam , 4: 142. Hadits di atas menunjukkan bahwa Allah telah membatalkan dua perayaan yang diadakan orang-orang jahiliyah tersebut dan diganti dengan dua hari ied yang dimiliki oleh umat Islam saat ini yaitu Idul Fithri dan Idul Adha.

Dan dinyatakan bahwa dua hari ied kita lebih baik, namun itu bukan pertanda bahwa dua hari besar jahiliyah sebelumnya ada kebaikan.
Tetap tidak ada kebaikan pada dua hari jahiliyah tersebut.

Hari Idul Fithri dan Idul Adha adalah hari kegembiraan dan hari besar.
Idul Fithri adalah hari di mana kita bersyukur karena telah menjalankan puasa sebulan penuh.
Idul Adha adalah hari di mana kita bersyukur karena telah diberi kemudahan melaksanakan manasik haji dan ibadah qurban.

Semua ibadah yang dilaksanakan tersebut memiliki kebaikan yang banyak.

Coba perhatikan, untuk merayakan perayaan Nairuz dan Mihrajan tidak dilakukan oleh Nabi.
Bahkan beliau menggantinya dengan perayaan yang kita rayakan saat ini, Idul Fithri dan Idul Adha.
Padahal beliau masih menggunakan produk non-muslim, namun untuk merayakan nya“no”.

Silakan merenungkan hal ini bagi yang mau berpikir.
Wallahu waliyyut taufiq

Injil VS Hadis (lebih otentik mana?)


 ﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺑَﺮَﻛَﺎﺗُﻪُ
Pada kesempatan kali ini saya akan mencoba membandingkan
injil sebagai sumber hukum Utama dalam umat kristiani
dengan  Al hadis sebagai sumber hukum ke dua dalam Islam

Kenapa dengan Hadis?,
karna kalo dengan Al Quran, gak usah di bandingin, pasti sangat jauh
Ok langsung aja

PERTAMA Bible/Injil 

Injil, yang konon katanya KITAB SUCI dari tuhan.

Saya ambil contoh
Injil Lukas,
 Detail altar St. Lukas, karya Andrea Mantegna


coba kita cari tahu darimana Lukas memperoleh firman tuhan

Lukas 1- 4.
Teofilus yang budiman, Banyak orang sudah berusaha menulis dengan teratur mengenai peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di tengah-tengah kita.

Mereka menulis sesuai dengan yang diceritakan kepada kita oleh orang-orang yang melihat sendiri peristiwa-peristiwa itu dari permulaan, dan kemudian menyiarkan kabarnya.

Setelah saya dengan teliti menyelidiki semuanya itu dari permulaannya, saya menganggap baik untuk menulis sebuah laporan yang teratur untuk Tuan.

Saya melakukan itu, supaya Tuan tahu bahwa apa yang telah diajarkan kepada Tuan memang benar Lukas 1- 4.

Coba kita perhatikan,
rupanya Lukas hanya mengumpulkan cerita cerita yang konon katanya menjadi saksi pada zaman yesus. (Maaf) menurut saya Bibel itu lebih tepat di sebut KUMPULAN DONGEN bukan KITAB SUCI,kenapa? Karna isinya memang cuma kumpulan cerita cerita yang belum di ketahui kebenaran dan asal muasalnya

Lukas memang berkata sudah menyelidiki atau menyaring semua cerita, akan tetapi kita diketahu bagaimana cara dia menyaring dan menelitinya, bahkan lebih parah lagi tidak di ketahui dari mana asal muasal cerita itu siapa sembernya dan darimana asalnya, sungguh sangat Ironis, inforasi seperti ini di jadikan sebagi “KITAB SUCI

Kamudian mari kita perhatikan salah satu contoh hasil pencatatan LUKAS dalam injil nya

lukas 5
Ketika Herodes menjadi raja negeri Yudea, ada seorang imam bernama Zakharia.
Ia termasuk golongan imam-imam Abia.
Istrinya bernama Elisabet, juga keturunan imam. (lukas 5)

Coba kita perhatikan,
ayat di atas itu di tulis berdasarkan Inspirasi dan modofikasi modifikasi si penulis belaka yang ia dasarkan berdasarkan asumsi asumsi dan penilaian pribadi saja, dari pada sumber aslinya,
 
berbeda jauh dengan Hadis yang di tulis persis sebagai mana Nabi bersabda,

KE DUA Hadis

Hadis adalah adalah perkataan dan perbuatan dari Nabi Muhammad. Hadis sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur’an

Saya Ambil contoh
Hadis yang diriwayatkan Oleh Imam Bukhari:

Telah menceritakan kepada kami
Al Humaidi Abdullah bin Az Zubair dia berkata,
Telah menceritakan kepada kami
Sufyan yang berkata, bahwa Telah menceritakan kepada kami
Yahya bin Sa’id Al Anshari berkata, telah mengabarkan kepada kami
Muhammad bin Ibrahim At Taimi , bahwa dia pernah mendengar
Alqamah bin Waqash Al Laitsi berkata; saya pernah mendengar
Umar bin Al Khaththab diatas mimbar berkata; saya mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Semua perbuatan tergantung niatnya, dan (balasan) bagi tiap-tiap orang (tergantung) apa yang diniatkan; Barangsiapa niat hijrahnya karena dunia yang ingin digapainya atau karena seorang perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya adalah kepada apa dia diniatkan” HR Bukhori

Dari hadis di atas kita dapat membuat suatu bagan asal-muasal dari mana Imam Bukhari mendapatkan Hadis tersabut
dengan mengetahui dari mana Sanad
[ rantai penutur/perawi (periwayat)] hadis, maka Hadis bisa di klarifikasikan Berdasarkan tingkat keaslian hadis

PERTAMA
tertinggi penerimaan pada suatu hadis. Hadis shahih memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1). Sanadnya bersambung;
2). Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
3). Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadis

KE DUA
tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.

KE TIGA
sanadnya tidak bersambung (dapat berupa mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.

KE EMPAT
palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai penutur yang memiliki kemungkinan berdusta

Pembagian hadis ini sangat membantu kita untuk memilih dan memilah hadis yang akan kita gunakan sebagai sumber hukum.

Injil VS hadis(lebih otentik mana?)
Injil di tulis berdasarkan:
Inspirasi dan modofikasi modifikasi si penulis belaka yang ia dasarkan berdasarkan asumsi asumsi dan penilaian pribadi saja, dari pada sumber aslinya,

Injil berbeda jauh dengan hadis

Hadis yang di tulis :
persis sebagai mana Nabi bersabda,

sehingga tidak mengherankan jika Menurut hasil penelitian 72 pakar Al kitab caliber international yang tergabung dalam
The Jesus Seminar” menyatakan :
“ Eighty-two percent of the word ascribed to Jesus in the Gospels were not actually spoken Him”
(82% kalimat yang katanya di ucapkan oleh Yesus di dalam Alkitab-Alkitab injil sebenarnya ridak pernah di sabdakan oleh Yesus)*

* (Robert W. Frunk, Roy W. hoover and the Jesus seminar,
“The five gospels, The search of the authentic Word of Jesus, Macmillan Publising Company New York 1993, hal 5) Ini yang berkata bukan orang islam, tetapi orang kristen sendiri yaitu 72 pakar Al kitab Internasional

Semoga pemaparan singkat ini menjadi menjadi bahan renungan bagi saudaraku kaum nasrani sehingga menjadi sebab turunnya Hidayah Allah SWT.
Wallahua’lam















.


.






.

Al-Qur`an” Membongkar Kesesatan Kristen Kristen

.
Kitab suci Ummat Islam
“Al-Qur`an” Membongkar Kesesatan Kristen Kristen,
atau disebut al-Qur`an dengan Nashrani, adalah salah satu agama di samping Yahudi, yang sering disoroti kesesatannya oleh al-Qur`an.

Itu disebabkan mereka ahlul-kitab (pemeluk agama yang semula diajarkan kitab Allah swt) atau utul-kitab (pernah diberi kitab wahyu) yang kemudian menyimpang karena mengubah kitab tersebut dan merusak ajarannya.

Sepantasnya, mereka menjadi dua penganut agama yang lebih dahulu beriman kepada Nabi Muhammad saw, tetapi nyatanya menjadi dua penganut agama yang paling sering menentang Nabi Muhammad saw, sampai sekarang.

Kristen sering disebut secara bersamaan dengan Yahudi sebagai ahlul-kitab karena memang pada faktanya mereka menyepakati satu kitab yang sama, yakni lembaran-lembaran kitab yang diyakini sebagai Taurah atau Hebrew Bible atau Perjanjian Lama.

Bedanya dengan Yahudi,

Kristen kemudian meyakini adanya Perjanjian Baru yang diberikan Tuhan mereka kepada Yesus (mencakup Injil Markus, Matius, Lukas, Yohanes, dan surat-surat Paulus, Yakobus, Petrus, Yohanes, dan Yudas yang diyakini diilhami oleh Yesus),
sementara Yahudi tidak.

Penamaan Kristen itu sendiri dinisbatkan kepada Kristus, terjemahan Yunani dari “Almasih” yang berarti orang yang dipilih oleh Tuhan sebagai penyelamat sekaligus kemudian menjadi Tuhan.

Sementara Nashrani (jamak: Nashara), menurut Imam Ibn Katsir,
berasal dari kata nashara; menolong.

Nama itu disematkan kepada mereka dikarenakan budaya saling tolong menolong di antara mereka, atau kesiapan mereka untuk menjadi penolong ( anshar) Nabi ‘Isa as.

Ada juga yang berpendapat bahwa Nashrani berasal dari kata Nashirah (Nazaret), tempat Nabi ‘Isa as dan para pengikutnya tinggal menetap dan menyebarkan ajarannya (Tafsir Ibn Katsir QS. Al-Baqarah [2] : 62).

Untuk mengetahui lebih lengkap bagaimana doktrin dan ajaran Kristen hari ini
—yang disebut oleh al-Qur`an sudah ikhtilaf dari Islam atau kufur
— berikut ini penulis sajikan dialog penulis dengan seorang pendeta berinisial “H” bergelar magister teologi dari Princeton, USA (M.Th., serupa dengan M.Ag dari UIN). Dialog ini berlangsung tahun 2008 silam melaui email,

pertanyaan dicetak tebal dari penulis, sementara jawaban tidak dicetak tebal dari pendeta “H”.

Siapa sebenarnya Allah dalam ajaran Kristen.
Bagaimana hubungannya dengan Yesus dan Roh Kudus?
Bersumber Alkitab;
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, Allah adalah pencipta langit dan bumi serta segala isinya termasuk manusia.

Yesus adalah penyataan Allah dalam diri manusia (Yohanes 1:18).
Roh Kudus adalah penyataan Allah dalam Roh. Segala jabatan yang diberikan kepada Allah Bapa, juga diberikan kepada Putra (Yesus) dan Roh Kudus.

Konsep Trinitas dinilai bermasalah.
Menjelaskan 3 dalam 1 dan 1 dalam 3 dinilai terlalu membingungkan.
Sebagian pihak menyitirnya sebagai saduran dari agama-agama pagan.
Dan di internal Kristen sendiri hal tersebut bukannya tanpa kontroversi dan penolakan substansial?

Dalam Alkitab banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan hal itu, bahwa ke’tritunggal’an itu ada sejak awal penciptaan (Kejadian 1:1-2; Yohanes 1:1).
Ketiganya esa dan ada dari kekal sampai kekal (Alfa & Omega dan Awal & Akhir, Wahyu 1:8,17;2:8;21:622:13).

Bila ada yang menganggap hal itu adalah saduran dari agama pagan, dapatkah kita memikirkan adanya ke’tritunggalan’ dalam pribadi Allah sejak penciptaan lalu dalam perkembangan agama-agama dalam Yudaisme dan Kristen wahyu itu terjaga namun dalam agama-agama pagan gambaran itu kabur menjadi ‘trimurti’?

Mayoritas kalangan Kristen menerima ke’tritunggal’an Allah sekalipun ada sekte-sekte seperti Saksi-Saksi Yehuwa dan Kristen Tauhid yang menolaknya.

Dalam beberapa naskah bible klasik ditemukan ayat yang menegaskan bahwa Tuhan Kristen itu Tunggal. Termasuk di dalam Ulangan 6 : 4 yang berbunyi,
“Dengarlah hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa.” ?

Ayat Ulangan 6:4 biasa disebut Shema (bhs. Ibrani, yang artinya Aqidah) tentang ke’Esa’an Allah (bhs Ibrani: Echad).

Sekalipun ada yang mengartikan ‘Echad’ sebagai ‘tunggal,’ Echad juga merupakan kesatuan yang terpadu berbagai pihak. ‘Echad’ memiliki beberapa arti, bisa menyebut tunggal (sendirian) tetapi juga ‘kesatuan, semua bersama.” Dalam ‘Penciptaan’ Echad digunakan untuk menunjukkan keaslian atau kesatuan masa datang yang terpecah. Arti kata ‘echad’ juga berarti ‘ kesatuan daging’ antara suami isteri (one flesh, Kejadian 2:24), dan juga ‘ kesatuan umat ’ antara dua suku yang bergabung (one people, Kejadian 11:6;34:16,22).

Kedua penggunaan ‘echad’ ini mengandung pengertian kesatuan yang jamak.
Dalam Perjanjian Lama, Echad belum digunakan sebagai istilah teologis, karena itu tidak bisa digunakan dalam hubungan dengan monotheisme.

Mengenai kedudukan Yesus sebagai “putra” dan “sabda Allah”, bagaimana mengompromikan hal ini?

Baik label ‘putra’ maupun ‘sabda,’ keduanya merupakan perlambangan. P
utra menunjukkan semacam hubungan Bapa-Anak sedangkan Firman menunjukkan kalam yang keluar dari Allah.
Keduanya saling melengkapi: “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.” (Yohanes 1:1).

“Kisah penyaliban” Yesus sendiri dinilai bermasalah dan sangat mengganggu dalam bangunan Iman Kristen?

Mungkin bagi kekristenan liberal kisah penyaliban Yesus dinilai bermasalah dan sangat mengganggu dalam bangunan Iman Kristen,

namun bagi kekristenan konservatif penyaliban adalah fakta sejarah yang memiliki makna penebusan yang luar biasa sebagai ganti dosa manusia.

Data-data sejarah termasuk karya Josephus menyebut mengenai peristiwa penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus, dan berdasarkan kebangkitan itulah terjadi kesaksian umat Kristen kemana-mana.

Misi Kristen bertumpu pada penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus (1Korntus 15). Kotbah pertama Petrus di hari Pentakosta justru memberitakan kabar baik penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus (Kisah 2:29-33).

Tidak ada penyaliban, kematian dan kebangkitan Yesus, tidak akan ada misi Kristen ke seluruh dunia.

Beberapa naskah bible menyatakan bahwa Yesus adalah nabi, seperti halnya Muhammad, dan bukan Tuhan?

Dalam pengertian Alkitab Perjanjian Lama dan Baru, Yesus sebagai penyataan Allah telah menjalankan tiga tugas yang ada dalam Perjanjian Lama, yaitu sebagai Nabi, Imam dan Raja.

Namun disamping Yesus juga Allah (Yohanes 1:1),
Yesus juga mengaku dirinya sebagai Tuhan: “Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Jadi, jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu.” (Yoh.13:13-14).

Dalam Perjanjian Baru dengan mudah dan banyak sekali bisa dijumpai pernyataan bahwa ‘Yesus Adalah Tuhan’ (Yohanes 20:28),

 jadi dalam Perjanjian Baru yang umumnya ditulis pada abad pertama, Yesus sudah dipercaya sebagai ‘Tuhan’ karena itu anggapan bahwa ‘Yesus diangkat sebagai Tuhan dalam Konsili Nicea (325)’ menunjukkan bahwa Alkitab Perjanjian Baru belum dibaca dengan benar.

Paulus adalah seseorang yang tidak sezaman dan tidak pernah bertemu Yesus, dan ajaran-ajarannya banyak bertentangan dengan para pengikut Yesus awal di Yerussalem. Tapi kemudian ia menjadi semacam Rasul bagi Kristen.

Apakah ada teks khusus dalam kitab suci tentang penunjukan Paulus tersebut, yang berasal dari sabda Yesus atau Tuhan sendiri—
bukan dari Paulus—?
Dan bagaimana bapak menjelaskan tentang Kristen Pauline/Paulus yang saat ini berkembang?

Rasul Paulus pernah bertemu dengan Yesus dan mendapat tugas khusus sebagai rasul, dan ini dicatat dalam Kisah Para Rasul yang bukan ditulis oleh Paulus: “Dalam perjalanan ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia. Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: “Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus: “Siapakah Engkau, Tuhan?” Kata-Nya: “Akulah Yesus yang kau aniaya itu….

Tetapi firman Tuhan kepadanya (Ananias):
 “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.”
… “Saulus saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.” (Kisah Para Rasul 9:3-17).

Dalam teologia liberal memang surat-surat rasul Paulus dilepaskan dari konteks Injil seakan-akan berdiri sendiri, namun bagi umat Kristen yang tulus dan membaca Alkitab Perjanjian Baru secara utuh, tidak dibedakan antara teologi Injil dan teologi Paulus, karena keduanya tumpang-tindih dan saling melengkapi.

Ajaran-ajaran Paulus ini kemudian dikukuhkan oleh Konsili-konsili.
Dan hal ini bukan berarti kosong dari pertentangan.
Beberapa pengkritik menilai bahwa hal tersebut tidak terlepas dari geopolitik yang mendominasi pada saat itu.

Jelasnya doktrin-doktrin agama Kristen lebih kental politiknya, daripada murni agamanya. Penjelasan bapak?

Perlu disadari bahwa umat Kristen sudah memiliki Alkitab yang keseluruhannya ditulis pada abad pertama, dan pada saat itu kitab-kitab Perjanjian Baru sudah ditulis lengkap dan sudah beredar luas di kalangan Kristen pada masa dimana banyak saksi-mata (yang menyaksikan pelayanan Yesus) masih hidup.

Konsili pertama diadakan di Nicea (tahun 325) berurusan dengan pengajaran Arius yang menolak berita Alkitab bahwa ‘Yesus itu Tuhan,’

jadi konsili bukan mengukuhkan ajaran Paulus, tetapi mengukuhkan pengajaran Alkitab. Teori politik memang didengungkan oleh para pengikut ‘Jesus Seminar’ namun perlu disadari bahwa kekristenan dan ajaran-ajarannya justru lahir dari suasana yang sebaliknya yaitu mereka dikejar-kejar, dianiaya, bahkan dimakankan singa di Colleseum (lihat gambaran dalam film Quo Vadis),

namun iman Kristen terus bangkit sejalan dengan Tuhan Yesus yang bangkit yang mereka yakini dan beritakan.

Bibel dinilai tidak ada yang otentik. Alasannya, tidak kurang dari 5000 naskah Bibel klasik yang ada di Vatikan satu sama lainnya berbeda bahkan bertentangan.

Bahkan Hebrew Bibel lebih parah lagi, riwayat penulisannya tidak diketahui. Bagaimana warga Kristen mengimani kitab tersebut sebagai benar-benar sabda Tuhan?

Semua kitab suci (tidak terkecuali Al-Quran) hadir dalam tradisi oral sebelum dituliskan, dan dalam hal kitab suci Kristen, tradisi oral itu kemudian dituliskan dengan disaksikan oleh banyak saksi mata yang masih hidup yang dapat mengimani dan mengkoreksi tulisan itu.

Pernyataan yang menyebut bahwa di Vatikan ada 5000 naskah Bible yang satu sama lain berbeda bahkan bertentangan adalah tuduhan yang dilebih-lebihkan oleh mereka yang tidak mempercayai Alkitab sebagai firman Allah.

Mereka yang percaya mengerti Alkitab dan menyadari kelemahan manusia dalam proses salin-menyalin, dan perbedaan penafsiran tertentu tidak mengurangi kebenaran Alkitab sebagai firman Allah.

Bagaimana umat Kristen mengimani Alkitab sebagai sabda Tuhan?

Dengan Iman dan kesaksian Roh Kudus!
Efek yang kemudian timbul adalah hermeneutika.

Apakah bapak menyetujui metodologi penafsiran tersebut?
Kalau tidak, metode penafsiran seperti apa yang bapak gunakan?

Hermeneutika adalah keniscayaan,
artinya semua naskah sastra harus dimengerti secara hermeneutis, sebab tulisan manusia itu harus dimengerti dari latar belakang bahasa, budaya, sejarah, maupun tujuan menulis dan dalam konteks apa tulisan itu berada.

Umat Kristen mempercayai Alkitab sebagai firman Allah bukan dalam pengertian semua ayatnya diturunkan dari sorga, tetapi firman yang ditulis dengan ilham Roh Kudus (2Timotius 3:15-16),

untuk inilah diperlukan hermeneutika untuk mengerti apa sebenarnya berita benar dibalik keterbatasan manusia dengan sastranya itu.

Namun bagi umat Kristen, hermeneutika harus didasarkan hukmat yang berasal dari Allah bukan hikmat yang berasal dari akal manusia, sebab hasilnya akan berbeda sekali.

Kritikan al-Qur`an Di zaman al-Qur`an turun, agama Kristen sudah menjadi Kristen Pauline, yang mendasarkan banyak ajarannya pada surat-surat Paulus, dengan doktrin-doktrin ajaran sebagaimana diuraikan dalam dialog di atas.

Maka dari itu, tidak heran kalau kemudian al-Qur`an banyak memvonis “kufur” kepada Kristen di zaman turunnya al-Qur`an tersebut, dan itu terus berlaku sampai sekarang.

Dalam hal ini kita tidak perlu terjebak pada dikotomi kebenaran “subjektif-objektif”.
Dalam artian, kita dipandang tidak ilmiah jika menilai Kristen kufur dari kacamata Islam/al-Qur`an, sebab itu subjektif.

Kebenaran yang objektif itu adalah menilai Kristen dari kacamata orang Kristen itu sendiri. Jika ini yang diyakini, maka kita termasuk orang-orang yang tidak mengerti konsep haq dan bathil.

Haq itu dari Allah swt, sudah diturunkan-Nya melalui al-Qur`an dan hadits, bukan dari “subjektif-objektif”.

Dalam dialog di atas, terdapat dua tema pokok yang menjadi dasar dari ajaran Kristen, yaitu:
Pertama, ketuhanan Yesus putra Allah sekaligus firman Allah.
Yesus [Yunani]/Jesus [Inggris]/Joshua [Ibrani]/‘Isa [Arab],
oleh al-Qur`an dengan tegas dinyatakan ibn Maryam; putra Maryam, bukan putra Allah swt,
sebab Allah swt ahad, as-shamad, lam yalid wa lam yulad.

Para pendeta Kristen Najran memang pernah mempersoalkan ayat-ayat tentang ‘Isa ibn Maryam yang disebutkan al-Qur`an sebagai kalimah- Nya dan ruh- Nya yang langsung ditiupkan pada Maryam (QS. An-Nisa` [4] : 171).

Menurut mereka ini menjadi dalil yang kuat bahwa antara ‘Isa (Yesus) dengan Allah satu zat; ‘Isa bagian dari Allah dan Allah bagian dari ‘Isa. Meskipun tidak pernah ditemukan tafsir langsung dari Nabi saw tentang maksud ‘Isa ibn Maryam kalimah Allah dan ruh- Nya, dan itu menurut Ibn Katsir menjadi indikator bahwa ayat tersebut mutasyabihat,

tetapi sudah menjadi prinsip ajaran Islam bahwa yang jadi standar ajaran itu ayat muhkam, bukan mutasyabihat.

Dalam hal ini, sudah muhkam bahwa Allah swt Esa/Ahad, tidak melahirkan dan tidak dilahirkan.

Jelas sebuah kekufuran yang menilai Allah berputra dan kemudian putranya tersebut jadi Tuhan (QS. An-Nisa` [4] : 171, QS. Al-Ma`idah [5] : 17, 72-77).

Tentang ‘Isa, QS. Az-Zukhruf [43] : 59 dengan jelas menyebutnya sebagai hamba Allah swt bukan anak Allah swt, dan tentang penciptaannya tidak jauh beda dengan penciptaan Adam, diciptakan dari tanah lalu diputuskan “kun” maka jadi (QS. Ali ‘Imran [3] 59.

Rujuk penjelasan Ibn Katsir dalam Tafsir Ibn Katsir QS. Ali ‘Imran [3] : 7).
Tentang penyaliban Yesus yang menjadi dasar ajaran Kristen juga dibantah oleh al-Qur`an pernah terjadi.

 Yang benar Yesus/’Isa as diangkat oleh Allah swt ke langit, dan kelak sebelum kiamat akan turun ke bumi untuk meluruskan penyimpangan Kristen dan membunuh al-Masih Dajjal (QS. An-Nisa` [4] : 157-159 dan penafsirannya dalam Tafsir Ibn Katsir).

Secara bukti ilmiah kesejarahan, sebagaimana diakui pendeta “H” di atas hanya ditemukan pada karya Josephus yang tidak sezaman dengan Yesus.

Maka dari itu pas kalau kemudian al-Qur`an menyebutnya hanya berdasar zhann; praduga. Kedua, kedudukan Bibel/Alkitab.

Dari dialog di atas, bisa terlihat bahwa pendeta “H” menyadari betul bahwa Alkitab ditulis oleh manusia dan tidak jauh beda dengan karya sastra lainnya,
sehingga perlu menggunakan hermeneutika (sebuah metode penafsiran yang mempertimbangkan latar belakang psikologis, biologis, dan sosiologis penulis juga penerima tulisan).

Meskipun pendeta “H” berdalih bahwa Alkitab ditulis atas ilham roh kudus, tetap saja tidak bisa disembunyikan bahwa perbedaan antara satu sama lainnya adalah sebuah fakta yang tidak mungkin untuk dikompromikan mana Alkitab yang asli langsung dari Tuhan.

Terlebih pada faktanya baik Injil yang ditulis Markus, Matius, Lukas, ataupun Yohanes, semuanya berbahasa Yunani,
padahal Yesus/’Isa bukan orang Yunani dan tidak berbahasa Yunani.

Pengakuan bahwa Injil tersebut ditulis di masa Yesus dan murid-muridnya masih hidup, terbantahkan dengan fakta bahwa Injil itu pada kenyataannya berbeda-beda isi dan kandungan ajarannya.

Kalau memang ditulis di masa Yesus semestinya hanya satu versi seperti al-Qur`an. Apalagi jika yang dimaksud Alkitab itu juga adalah surat-surat Paulus dan koleganya yang tentu semakin memperjelas campur tangan manusia dalam pemalsuan agama Nabi ‘Isa as, meski diklaim bahwa itu berdasarkan titah Nabi ‘Isa as/Yesus.

 Al-Qur`an jelas saja mengkritisi habis kesesatan mereka dalam hal ini melalui berbagai ayatnya.

Menurut al-Qur`an mereka sengaja melakukan tahrif; pengubahan ayat-ayat kitab Allah (QS. Al-Baqarah [2] : 75, an-Nisa` [4] : 46, al-Ma`idah [5] : 13 dan 41).
Dengan tegas al-Qur`an juga menyinggung bahwa kitab mereka tidak lebih dari sebuah karya sastra yang ditulis oleh mereka sendiri, bukan betul-betul merupakan wahyu Allah swt (QS. Al-Baqarah [2] : 79).

Ini menjadi sebuah dasar argumentasi yang kuat bahwa apa yang dikemukakan oleh Kristen tentang doktrin agama dan itu mereka rujukkan pada Alkitab mereka (baik Perjanjian Lama [yang juga dipakai Yahudi] atau Perjanjian Baru), tidak bisa dipandang sebagai sebuah kebenaran, sebab Alkitabnya sendiri sudah jauh dari kebenaran.

Al-Qur`an memang menyinggung tidak semuanya dari penganut Kristen ini yang kemudian enjoy dalam kekufuran mereka.

Ada beberapa di antara mereka yang ketika mendengar ajaran Islam, kemudian beriman kepada Nabi Muhammad saw sebab meyakini bahwa itu adalah di antara yang diajarkan kitab mereka (QS. Ali ‘Imran [3] : 113-115, 199, al-Ma`idah [5] : 82-85). Artinya, meskipun Alkitab mereka sudah diubah, tetap saja masih ada celah-celah dari Alkitab tersebut yang memungkinkan orang-orang Kristen mendapatkan kejelasan kebenaran terkait agama Allah swt.

Di antara mereka adalah Kaisar Heraklius dari Bizantium (tetapi ia kemudian tetap memilih kufur), Negus/Najasyi dari Habsyi/Ethiopia, Pendeta Waraqah dari Makkah yang wafat beberapa saat sesudah Nabi pulang dari gua Hira, Buhairah dari Syam, dan beberapa pendeta Kristen lainnya.

Hal ini juga yang kemudian diserukan al-Qur`an kepada penganut Kristen sebagai kalimah sawa`; kesamaan dasar ajaran antara Islam, Kristen, dan Yahudi, meski dua agama terakhir lebih banyak yang tidak mengakuinya.

 Kalimah sawa’ itu sendiri sebagaimana dijelaskan QS. Ali ‘Imran [3] : 64 adalah pengakuan akan kemahatunggalan Allah swt, menjauhi syirik dan tidak kultus individu sampai tingkat menuhankan.

Kalimat sawa` lainnya, sebagaimana dijelaskan dalam ayat sebelumnya (QS. Ali ‘Imran [3] : 81) adalah keimanan terhadap semua rasul dan kitab yang dikirimkan oleh Allah swt, termasuk di antaranya Muhammad saw yang disebutkan al-Qur`an terlalu jelas untuk ditolak keberadaannya [ al-bayyinah ] (Lihat juga QS. Al-Baqarah [2] : 146-147, al-A’raf [7] : 157 dan al-Bayyinah [98] : 1-8).
 Artinya, bagi pengaut Kristen yang mau membuka mata dan hatinya, dasar-dasar ajaran agama itu sebenarnya masih ada dalam Alkitab mereka, meski sudah sangat samar, dan itu sebenarnya cukup untuk menjadi bekal segera beralih agama pada Islam.

Jika semua fakta kebenaran yang diajukan al-Qur`an ini masih diragukan atau dibantah, al-Qur`an mengajarkan kepada umat Islam untuk langsung menantang mereka yang meragukan tersebut mubahalah; saling mendo’akan laknat kepada siapa yang berbohong terhadap Allah swt, untuk membuktikan siapa yang benar dan siapa yang salah.

 Jika itu harus ditempuh oleh umat Islam, jangan selangkah pun mundur ke belakang, sebab Islam jelas ada dalam kebenaran:

“Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): “Marilah kita memanggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 61).




.